PT Vale dan BNSI Garap Proyek Nikel Rendah Karbon

MOROWALI, CORONGSULTRA.COM – PT. Vale Indonesia Tbk (PT. Vale) dan PT. Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT. BNSI) mulai menggarap proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (10/2/2023).

Proyek berlokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi, dan lokasi pabrik pengolahan di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Pesisir. Secara simbolis diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlangga Hartanto.

Proyek yang disebut Proyek Morowali ini akan dikembangkan oleh PT Vale dan mitranya berperan penuh dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pertambangan

Sementara PT. BNSI adalah perusahaan yang didirikan oleh PT. Vale, merupakan sebuah perusahaan patungan dengan mitranya, akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan.

Menko Airlangga mengatakan, proyek Morowali adalah bentuk dari harapan pemerintah demi terwujudnya hilirisasi sumber daya alam untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Menko Airlangga pabrik green smelter pertama yang dia lihat berbasis gas LNG, tentu butuh dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining.

“Idikator green economy itu mudah, kita lihat langitnya warna biru atau abu-abu. Kalau langit biru berarti sudah harmoni, hijau, dan baik,” kata Menko Airlangga.

CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy mengungkapkan, PT. Vale dan mitra mengalokasikan total biaya investasi hingga Rp37,5 triliun dengan kapasitas produksi 73 ribu ton per tahun.

“Kehadiran proyek Morowali ini adalah representasi komitmen kami menjadi produsen nikel yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia dengan jejak karbon terendah. Kami akan membawa praktik-praktik pertambangan terbaik yang dilakukan di Blok Sorowako ke Morowali. Selain menyukseskan program hilirisasi pemerintah, kami juga ingin berkontribusi untuk masyarakat dan bumi kita,” ungkapnya.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *