BAUBAU, CORONGSULTRA.COM – Wali Kota Baubau, Laode Ahmad Monianse mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir kinerja sektor pertanian di Kota Baubau menunjukkan akselarasi yang cukup baik.
Dikatakannya, selama 2 dekade terbentuk sektor pertanian termasuk kehutanan, dan perikanan selalu berkontribusi di atas 14 persen dalam pembentukan PDRB Kota Baubau atau memiliki kontribusi terbesar ketiga setelah sektor konstruksi dan perdagangan/jasa.
“Kinerja sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan, melalui program unggulan strategis dan sektor pertanian tetap pada saat pandemic covid-19 beberapa waktu lalu dibandingkan sektor lain yang justru mengalami pertumbuhan negatif,” kata Monianse saat menghadiri pengukuhan Dewan Pimpinann Cabang (DPC) HKTI Kota Baubau, Kabupaten Buton Tengah dan Wakatobi di UM Buton Convention Center Kampus UMB KM 5,Sabtu (25/2/2023).
Dengan luas kawasan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) sebesar 1.295 hektare atau sekitar 4 persen dari luas Kota Baubau, serta persentase tenaga kerja yang bergerak di sektor pertanian hanya sebesar 11,2 persen dari total tenaga kerja di 3 sektor utama, Kota Baubau bisa menjadi prototipe pembangunan pertanian yang dapat diadopsi untuk menjadi sharing pengalaman bagi daerah-daerah di wilayah Kepulauan Buton.
Menurut Monianse, beberapa cacatan yang perlu dipertimbangkan untuk lebih mengembangkan sektor pertanian, salah satunya perlu pengendalian lahan yang sudah ditetapkan dalam LP2B agar tidak dialihfungsikan pemanfaatannya.
Perlu digalakkan upaya peningkatan inovasi pertanian tidak lagi terpaku pada teknik konvensional.
“Buatlah inovasi para petani kita, tidak lagi harus berjibaku dengan cara bertani dengan konvensional, melainkan bertani menggunakan teknologi, sehingga dengan tenaga dan biaya yang sedikit namun mampu mencapai hasil yang maksimal serta profesi petani menjadi profesi yang diminati para generasi muda kedepan,” ujar Monianse.
Monianse sangat mendukung kehadiran Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Kota Baubau, Kabupaten Buton Tengah, dan Wakatobi merupakan momentum penting menajamkan peran organisasi HKTI dalam membangun sinergitas dan inovasi strategi dalam mendukung pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan dengan berbagai tantangan yang ada.
“Dengan dukungan organisasi HKTI ini diharapkan sektor pertanian dan pangan terus semakin kuat menjadi pengemdali inflasi dan mampu hadapi krisis pangan pada komoditi tertentu,” tuturnya.
REDAKSI