Viral Video Ricuh RDP di DPRD, Suwandi: Kejadiannya Tidak Seperti Itu

KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Baru-baru ini viral di media sosial dan media online terkait keributan dalam rapat dengar pendapat antara aspirator dengan beberapa DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hari Senin kemarin.

Pihak DPRD Sultra melalui Ketua Komisi III DPRD Suwandi Andi meluruskan video viral tersebut. Dia mengatakan, video yang beredar adalah potongan sebagian saja dan tidak keseluruhan sehingga kejadiannya tidak seperti itu.

“Yang sangat saya sesali adalah video yang beredar di media, mohon maaf itu adalah potongan karena mereka (aspirator) bicara sendiri tidak ada saat mereka merespon kami tidak kelihatan (di video),” katanya, Selasa (16/5/2023).

“Bahwa seluruh yang ada dalam video tidak utuh, yang sesungguhnya harus diperlihatkan semuanya supaya publik bisa melihat bahwa kami arogan atau siapa yang arogan,” ujarnya.

Dia menyampaikan kepada masyarakat Sultra bahwa kejadian kemarin adalah hal biasa atau dinamika dalam rapat dengar pendapat di DPRD.

Suwandi menceritakan, Komisi satu, tiga, dan empat melakukan rapat dengar pendapat terkait aspirasi dari LMND yaitu smelter, ketenagakerjaan, dan lahan.

Rapat dengar pendapat kemarin katq Suwandi, ada dua agenda pokok yang akan dibahas yaitu lahan dan ketenagakerjaan sesuai surat dari pimpinan DPRD.

“Di situ kemudian saya sebagai pimpinan (rapat dengar pendapat) saya harus lakukan apa yang diperintahkan oleh pimpinan yaitu dua agenda pokok itu,” jelasnya.

Ia bersama teman-teman Komisi satu, tiga, dan empat sangat bersyukur rapat dengar pendapat kemarin sangat bagus karena juru bicara aspirator sangat substansif apa yang disampaikan.

Namun katanya, dalam tahapan pembicaraan ada salah satu aspirator tidak merespon apa yang disampaikannya mengenai jalannya rapat dengar pendapat.

“Pokoknya dia protes sampai menyebut bagaimana anggota DPRD,” ujar Suwandi.

Ia kemudian menyampaikan pada aspirator bersangkutan kalau tidak bisa diatur apakah bisa melanjutkan rapat dengar pendapat. “Dengan itu kemudian semakin panas lalu terjadilah saya mengatakan bahwa RDP (rapat dengar pendapat) ini di-skorsing sampai batas waktu tidak ditentukan,” tukasnya.

Lalu begitu mereka berdiri, ada salah satu anggota DPRD mengetuk meja Lalu kemudian reaktiflah mereka sehingga terjadilah kejar-kejaran.

Suwandi menyampaikan bahwa aspirator maupun masyarakat di luar tetap terus mengawal kebijakan pemerintah.

“Tapi saya pesan kepada kita semua di samping substansi yang dibawa ke DPRD bisa dipertanggungjawabkan. Tolonglah bisa bersahaja kepada semua orang, dengan itu kita bisa jalan sama-sama ujung-ujungnya di mana masalah itu bisa kita temukan solusinya untuk kemakmuran masyarakat Sultra,” tutupnya.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar