KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Baru-baru ini viral video singkat ambruknya bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kemudian diberitakan sejumlah media lokal setempat.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari melalui PPK Bendungan 1 Ameroro Iping Mariana menjelaskan bahwa itu bukanlah ambruk tapi longsor di tebing sisi kiri spillway yang jaraknya jauh dari bendungan.
“Bahwa bendungan Ameroro ambruk seperti yang ada di video tidaklah benar. Jadi memang benar ada kejadian longsor tapi itu longsor lokal,” katanya saat ditemui di kantor BWS Kendari, Kamis (14/9/2023).
Dia menjelaskan, kondisi bantuan di area spillway sebelah kiri kurang menguntungkan secara geologi, sehingga saat kejadian kemarin mereka sangat berhati-hati melakukan penggalian.
Video yang viral kemarin ada concrate yang jatuh adalah struktur temporary atau sementara saja untuk safety (keamanan) saat melakukan penggalian berikutnya.
“Dan kejadian longsor itu bukan kami tidak tahu, berhubung sudah dilihat adanya potensi longsor itu. Jadi semuanya sudah terprediksi oleh kami,” jelasnya.
Makanya mereka saat melakukan kegiatan penggalian supaya aman makanya ada shotcrete atau beton tembak untuk melapisi batuan yang rawan longsor karena dalam istilah geologi ada batuan ada waktu standing on time atau lamanya batuan untuk bertahan.
Dia mengatakan, apa yang ada di foto dan video tidaklah separah itu dikatakan ambruk. BWS kata dia, sebelumnya mengidentifikasi titik tersebut dan akan ditangani dengan pemasangan Dental Concrate.
Namun ketika akan ditangani kata Iping, terjadi longsor yang sebenarnya kejadiannya hari Selasa lalu bukan hari Rabu.
Terkait material tanah yang ada di titik longsor seperti di foto dan video, tanah itu adalah timbunan yang mereka buat untuk dudukan alat berat yang melaksanakan pekerjaan Dental Concrate.
REDAKSI