Kolaborasi Antar Stakeholder, Cara Pemkab Koltim Entaskan Kemiskinan Ekstrem

TIRAWUTA, CORONGSULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur terus mengupayakan mengentaskan permasalahan kemiskinan ekstrem di tanah Bumi Sorume.

Untuk itu, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis diwakili Asisten I Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, Arisman, SE memimpin rapat koordinasi bersama stakeholder terkait, Jumat (1/12/2023).

Dalam rapat koordinasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dr. Mustakim Darwis sangat yakin di tahun 2024 angka kemiskinan di Kolaka Timur akan menurun.

“Dengan berbagai penelitian dan pemaparan dengan dukungan penuh Bapak Bupati, kita sangat yakin mampu menekan angka kemiskianan yang di Kolaka Timur,” katanya.

Kepala Bappeda menjelaskan, dalam menekan angka kemiskinan, pemerintah harus turun dan bekerja sama dengan masyarakat maupun dengan perangkat desa.

“Dan Bupati berharap kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur agar turun lansung kepada masyarakat, dan menanyakan serta menyelesaikan masalah yang ada lingkup tersebut,” ujarnya.

Untuk menpercepat menurunkan angka kemiskinan ekstrem, Mustakim menyarankan agar ada kolaborasi antar stakeholder supaya senantiasa memberikan bantuan kepada masyarakat yang masuk kategori ekonomi lemah.

Dia mengatakan, kolaborasi antar stakeholder bertujuan menyelaraskan program untuk mengatasi dan menekan angka kemiskinan ekstrem dengan mengintervensi target-target yang perlu dicapai.

Ia berharap, kolaborasi ini akan berjalan terus sehingga kemiskinan ekstrem lambat laun dapat dikurangi sehingga bisa menurun di tahun 2024 mendatang.

Dalam melakukan intervensi kemiskinan ekstrem, Bappeda Kolaka Timur bersama stakeholder dan dinas terkait saling beriirisan sangat efektif menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Mustakim mengungkapkan, memang ada beberapa kecamatan di Kolaka Timur mengalami kemiskinan ektrim, namun mampu diatasi apa bila program- program atau rencana yang telah disepakati dilakukan secara maksimal.

“Iya kita bisa saja menurungkan bahkan menghapus kemiskinan ekstrem yang di Kolaka Timur apabila kita saling kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dan betul-betul mengjalankan program- program apa yang telah kita paparkan,” ujarnya.

Sehingga katanya, masyarakat dapat lepas dari kemiskinan, dapat bekerja dan menghasilakan pendapatan yang lebih jauh lebih baik. Pihaknya juga akan mengajak swasta untuk bekerja sama dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang. Pada tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Indonesia masih berada pada angka 2 persen dan 14 provinsi berada di atas angka nasional.

Selain itu, Presiden juga meminta para kepala daerah untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada tahun 2030-2035 sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus dioptimalkan.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *