KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Sejak Februari lalu atau genap lima bulan, Agung Kurniawan hilang dari Pondok Peseantren Tafidsul Qur,an Darul Raihan dan hingga kini belum juga ada kabar keberadaannya.
Sebelum dikabarkan hilang, Agung sempat ribut dengan Yogi kakak kelasnya yang mana merupakan keluarga dekat dari pimpinan pondok pesantren. Tetapi sudah pindah ke Lombok untuk melanjutkan studinya.
Dan sehari sebelum hilang, Agung pergi ke Pasar Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan untuk meminta sumbangan kepada masyarakat, dan setelah itu tidak kembali barulah pihak pondok pesantren merasa Agung tidak ada dan meninggalkan tempat belajarnya.
Orang tua korban, Sahak baru mengetahui kejadian anaknya hilang sehari setelah ditelepon pengurus pesantren bahwa Agung tidak ada dan menyuruh orang tua korban untuk membawa kembali ke pondok namun ayah Agung mengatakan anaknya tidak ada di rumah.
Lanjut Sahak, setelah anaknya 3 hari hilang, dia mengajak Ustad Jamhuri Karim pimpinan pesantren tersebut agar bersama-sama melapor ke Polsek Ranomeeto, namun enggan menemani karena takut nanti nama pondok yang dipimpinnya rusak di mata masyarakat.
Setelah 3 minggu kemudian orang tua Agung lansung melaporkan ke Polsek Ranomeeto, namun hingga 5 bulan berlalu laporan tersebut tidak ada juga kabar baik tentang keberadaan anaknya dan mereka melaporkan di Polda Sultra.
“Saya sudah melaporkan anak saya di Mapolsek Ranomeeto namun hingga saat ini pihak Polsek Ranomeeto belum ada kabar yang baik, malahan kami disuruh untuk mencari keberadaan anak kami baru kita kasih tahu pihak Polsek,” kesal ayah Agung, Senin (15/7/2024).
Di tempat sama, pimpinan Pondok Pesantren Tafidsul Qur,an Darul Raihanun mengatakan, kejadian tersebut adalah kelalaian pihak pondok dan Agung pergi tanpa sepengetahuan mereka, akan tetapi terus mencari dan berkoordinasi dengan kepolisian agar bisa ditemukan.
Kapolsek Ranomeeto AKP Ansar Ali mengatkan, dalam kejadian tersebut pihaknya telah memeriksa sebanyak 6 orang pesantren akan akan tetapi mereka masih terus mencari keberadaan Agung.
“Kita tetap akan mencari keberadaan Agung dan kita juga sudah memerikasa 6 orang dari pihak pesantren,” ujarnya.
REDAKSI