Pemkot Edukasi Siswa dan Guru SDN 98 Kendari Cegah Bullying

KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari mengunjungi SD Negeri 96 Kendari dalam rangka memberikan edukasi serta kampanye pencegahan bullying kepada para siswa. Upaya ini menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala DP3A Kendari Haslita menekankan pentingnya peran semua pihak, baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri, dalam mencegah terjadinya tindakan bullying di lingkungan sekolah.

Di hadapan siswa dan guru SDN 96 Kendari, Haslita menggarisbawahi bahwa bullying bukanlah masalah sepele, melainkan isu serius yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan mental dan emosional anak-anak.

“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi. Tindakan bullying bisa merusak masa depan mereka, baik dari segi psikologis maupun prestasi akademis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengedukasi mereka sejak dini tentang bahaya bullying dan bagaimana cara menghadapinya,” ucapnya.

Haslita menjelaskan, berbagai bentuk bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah, seperti bullying verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying.
Ia juga memberikan contoh-contoh nyata dan mengajak siswa, untuk berani melaporkan jika mereka atau teman mereka menjadi korban bullying.

“Tidak ada alasan untuk merasa takut atau malu melaporkan tindakan bullying. Justru, dengan melapor, kalian membantu diri sendiri dan teman-teman lain agar tidak menjadi korban berikutnya,” ujarnya.

Selain itu, Haslita juga memberikan penekanan khusus pada pentingnya empati dan saling menghargai antar siswa. Ia mengajak siswa untuk selalu berpikir sebelum bertindak, terutama dalam berinteraksi dengan teman-teman di sekolah.

Tak hanya kepada siswa, Haslita juga memberikan arahan kepada para guru dan staf pengajar di SDN 96 Kendari untuk lebih peka terhadap tanda-tanda bullying. Ia meminta agar guru tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga turut memperhatikan kondisi psikologis dan sosial siswa.

“Guru memiliki peran penting sebagai orang tua kedua di sekolah. Jika ada siswa yang menunjukkan perubahan perilaku, seperti sering menghindar, atau bahkan terlihat stres, ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang menghadapi masalah, termasuk kemungkinan menjadi korban bullying,” katanya.

Selain memberikan edukasi, pihaknya membagikan buku panduan tentang pencegahan bullying. Buku ini berisi informasi tentang jenis-jenis bullying, cara mengidentifikasi tanda-tanda bullying, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika seseorang mengalami atau menyaksikan bullying.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *