Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh Raih Gelar Doktor Dengan Predikat Cumlaude

KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Ketua DPRD Provinsi Sultra H Abdurrahman Shaleh berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Halu Oleo dengan predikat sebagai Cumlaude atau nilai memuaskan dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar di Kampus Pascasarjana UHO, Selasa (24/9/2024).

Gelar Doktor tersebut berhasil diraih setelah dia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Servant Leadership dan Ethic Leadership Terhadap Kreativitas Pegawai Dimediasi Oleh Pembelajaran Organisasi” di hadapan tim penguji.

Abdurrahman Shaleh melakukan penelitian selama tiga bulan pada tahun 2023. Populasi penelitiannnya adalah pengawai negeri sipil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra berjumlah 6.504 tersebar di 40 OPD. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratifield random sampling. Dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 5 persen maka diperoleh jumlah sampel 377 responden menggunakan teknik proposional sampling. Terdiri dari responden laki-laki 243 (64,5 persen) dan perempuan 134 (35,5 persen).

Dalam bab satu pendahuluan disertasi, dia menguraikan latar belakang penelitiannya bahwa pegawai negeri sipil di setiap OPD Pemprov Sultra ada yang kreatif namun jumlah dan kualitasnya belum sesuai harapan.

Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh pegawai.

“Berbagai upaya pimpinan OPD meningkatkan kreativitas pegawai diantaranya menerapkan kepemimpinan melayani (Servant Leadership). Namun faktanya upaya tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal dalam rangka peningkatan kreativitas pegawai,” katanya.

Abdurrahman Shaleh mengatakan, Servant Leadership berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kreativitas pegawai. Pimpinan OPD menggerakkan bawahannya dengan penuh kasih sayang, kerendahan hati, memiliki visi, memberdayakan pegawai, dan menghormati setiap pegawai, tetapi tidak mampu mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuannya dalam menemukan pemikiran baru.

Ketika servant leadership dimediasi melalui pembelajaran organisasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas pegawai, hal ini menunjukkan bahwa ketika pegawai merasa organisasi mendukung pembelajaran dan perubahan, mereka lebih cenderung untuk menciptakan solusi kreatif dan inovatif sebagai respon terhadap tantangan baru.

“Pembelajaran organisasi dapat menjadi mediator dalam hubungan antara Servant Leadership dan kreativitas pegawai karena menciptakan fondasi yang kuat bagi individu untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang mendukung kreativitas,” ucapnya di hadapan tim penguji.

Sedangkan Ethic Leadership katanya, punya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kreativitas pegawai. Ini menunjukkan penerapan etik leadership tidak mampu mendorong pegawai untuk menciptakan pemikiran baru dalam melaksanakan tugas.

Dalam penelitiannya, Ethic Leadership saat dimediasi pembelajaran organisasi ternyata pengaruhnya positif dan signifikan pada kreativitas pegawai. Ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya etika dalam kepemimpinan akan memberi dukungan terhadap pembelajaran organisasi yang efektif, dan penumbuhan budaya inovasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kreativitas dab pertumbuhan profesional.

Berdasarkan hasil analisis dalam disertasinya, Abdurrahman Shaleh mengemukakan beberapa saran diantaranya, bagi pimpinan OPD perlu meningkatkan penerimaan etik leadership, sebab pemimpin rendah hati mendorong budaya organisasi yang lebih inklusif dan bersedia dengan anggota timnya untuk mencapai tujuan bersama.

Pimpinan OPD perlu meningkatkan penerapan integritas, sebab pimpinan yang memiliki integritas cenderung bertindak sesuai nilai-nilai moral dan etika.

Bagi OPD perlu meningkatkan penerapan berbagai pengetahuan, karena hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas karena pegawai dapat memanfaatkan pembelajaran dan pemahaman kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas lebih efektif.

OPD perlu meningkatkan kegunaan ide-ide kreatif pegawai sehingga dapat membantu dalam memilih ide atau konsep paling relevan dan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Terakhir, penelitian selanjutnya dapat mengembangkan faktor-faktor laun yang mempengaruhi kreativitas pegawai lainnya, yaitu variabel gaya kepemimpinan transformasional dan transformasional sehingga mampu memberikan dampak terhadap kreativitas dan mampu meningkatkan kinerja pegawai.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *