KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Irsan Aprianto Ridham seorang mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kuliah di Jakarta menceritakan kronologi dirinya diintimidasi dan dianiaya oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan (Busel) Ridwan Badallah.
Dia mengatakan, pukul 01.15 WIB dirinya tiba di kamar kostnya ketika baru balik dari kost saudaranya karena mengantuk berat ia langsung beristirahat.
“Tepatnya pada pukul 02:05 WIB tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu mendengar suara ketokan tersebut saya pun membuka pintu tersebut ketika saya buka pintunya yang ternyata mengetuk pintu saya adalah kawan saya sendiri yang bernama Asvin ditemani Enggi Indra Saputra dan Supriadin, SH MH,” katanya melalui keterangan tertulisnya diterima CorongSultra.com, Senin (13/1/2025).
“Akan tetapi yang membuat saya kaget ketika setelah saya membuka pintu ternyata ada Bapak Ridwan Badallah beserta para 2 orang berperawakan preman,” katanya lagi.
Kemudian lanjutnya, temannya yang bernama Asvin mengatakan atau memberikan isyarat kepadanya.
“Ayo cepat segera berpakaian karena kita akan keluar jalan ke suatu tempat lebih tepatnya di kedai Coffe Tjan (Jl. Bangunan Barat No. 2, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur),” kata Irsan mengulang ucapan Asvin.
Setelah itu dia mengikuti mereka dan tangannya digenggam oleh salah satu orang preman Pj Bupati Busel.
“Selanjutnya, ketika saya digiring menuju ke jalan raya, saya dikagetkan dengan pukulan melayang ke muka saya yang dilayangkan oleh Bapak Pj Bupati Buton Selatan Ridwan Badallah,” ujarnya.
Selepas itu, dia digiring menuju jalan raya dan diintimidasi segera melakukan rekaman video klarifikasi, yang rencananya akan dibuat di Cafe Tjan.
“Saya terpaksa menyetujui untuk ikut mereka ke suatu cafe yaitu Cafe Coffe Tjan tapi dalam perjalanan menuju cafe tersebut karena di intimidasi, diancam oleh kedua orang yang membersamai Pj Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah,” katanya.
Irsan mengungkapkan, adapun kata-kata yang dilontarkan oleh kedua orang yang membersamai Pj Bupati Busel adalah sebagai berikut : (….*Ko Masih Mau Hidup*…), (…*Ko Nda Mau Hilang Toh*…), bahasa itu yang terus diserukan oleh kedua orang tersebut untuk menekannya membuat video klarifikasi dalam perjalanan sebelum setibanya di Coffee Tjan.
“Saya pun akhirnya harus membuat video klarifikasi terkait player dan pemberitaan yang saya buat terhadap Bapak Pj Bupati Buton Selatan Ridwan Badallah karena diintimidasi dan diancam,” ungkapnya.
REDAKSI