KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memperhatikan keselamatan dan peningkatan hasil tangkapan nelayan dengan mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2025.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Asisten III Pemkot Kendari, Imran Ismail, mewakili Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, di salah satu hotel setempat pada Kamis (23/10/2025).
SLCN kali ini mengusung tema “Nelayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera”, serta diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari perwakilan instansi pemerintah, penyuluh perikanan, dan nelayan.
Dalam sambutannya, Asisten III Pemkot Kendari, Imran Ismail, menekankan bahwa SLCN merupakan bagian integral dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat sektor kelautan dan perikanan melalui peningkatan literasi cuaca maritim.
“Informasi cuaca yang akurat sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan produktivitas nelayan,” ujar Imran.
Ia juga menyoroti peran SLCN dalam mendukung ketahanan pangan nasional, mengingat perubahan iklim ekstrem dapat mengganggu rantai pasok pangan dan berdampak pada inflasi daerah.
Berkat kerja sama lintas sektor, termasuk pengendalian pasokan pangan melalui informasi iklim yang tepat, Kota Kendari berhasil menjaga angka inflasi pada level rendah, yakni 2,9 persen.
Di tempat yang sama, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sugeng Widarko, dalam laporannya menjelaskan rincian peserta dan fokus kegiatan yang bertujuan memberdayakan nelayan.
Sementara itu, Direktur Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim BMKG, Eko Prasetyo, yang mewakili Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menegaskan bahwa SLCN merupakan program prioritas nasional. Tujuannya adalah mendukung ketahanan pangan laut dan keselamatan pelayaran.
Eko Prasetyo turut memperkenalkan aplikasi inovatif INAWIS BMKG (Indonesia Weather Information for Shipping) yang kini dapat diakses oleh nelayan.
Aplikasi ini menyediakan prakiraan akurat mengenai angin, arus laut, bahkan posisi ikan tangkapan potensial.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara kearifan lokal nelayan dan pemanfaatan teknologi modern untuk beradaptasi dengan dinamika perubahan cuaca dan iklim.
“Nelayan hebat bukan hanya yang berani melaut, tetapi yang cerdas membaca cuaca dan mampu memanfaatkan teknologi untuk keselamatan serta peningkatan hasil tangkapan,” pungkasnya.
REDAKSI






