KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Bank Sampah hadir sebagai inovasi solusi penanganan limbah di Kendari, mengadopsi konsep perbankan namun dengan komoditas unik: sampah kering dan terpilah. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi.
Layanan Bank Sampah memungkinkan warga, yang disebut nasabah, untuk menabung sampah mereka. Setiap nasabah akan memiliki buku tabungan. Sampah yang disetor akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang.
Menariknya, nasabah bahkan dapat meminjam uang yang pengembaliannya dilakukan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.
Sampah yang terkumpul kemudian dijual kepada pabrik rekanan untuk didaur ulang. Sementara itu, untuk jenis plastik kemasan memiliki nilai tambah lokal; dibeli oleh ibu-ibu PKK setempat untuk diolah menjadi beragam barang kerajinan, menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Untuk memastikan operasional Bank Sampah berjalan optimal dan proses daur ulang menjadi efisien, disyaratkan adanya pemisahan atau pemilahan jenis-jenis sampah sejak dari sumbernya. Tempat pembuangan sampah pun dibedakan berdasarkan jenisnya, ditandai dengan warna-warna khusus sebagai berikut:
* Hijau (Organik): Khusus untuk sisa makanan, dedaunan, bekas sayuran, dan sampah organik lainnya yang nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos.
* Kuning (Non Organik): Wadah untuk sampah non organik seperti plastik bekas dan kemasan air mineral plastik, mempermudah daur ulang oleh pabrik atau kerajinan tangan.
* Merah (Non Organik Berbahaya/B3): Diperuntukkan bagi sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti kaca, kemasan detergen, pembersih, atau pembasmi serangga. Pemisahan ini krusial untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan.
* Biru (Non Organik Kertas): Digunakan untuk menampung sampah berbahan kertas, memfasilitasi pengrajin dan industri daur ulang kertas.
* Abu-abu (Residu): Tempat khusus untuk sampah residu, yaitu sampah-sampah selain empat jenis yang disebutkan di atas.
Dengan sistem terpadu ini, Bank Sampah di Kendari diharapkan menjadi model sukses dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warganya.





