KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Desa Wisata Namu di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mencatatkan prestasi gemilang setelah meraih peringkat 3 Desa Wisata Terbaik Nasional berbasis alam dalam ajang bergengsi Wonderful Indonesia Award 2025.
Prestasi ini menempatkan nama Desa Namu di kancah pariwisata nasional, menyisihkan ribuan desa wisata lain di seluruh Indonesia.
Ahmad Nizar, seorang praktisi pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra), menyampaikan bahwa pengakuan yang diterima Desa Namu lebih dari sekadar juara. Hal ini mengandung makna mendalam terkait keberlangsungan pariwisata di desa tersebut.
“Suka tidak suka, mau tidak mau dan sudah menjadi kenyataan, bahwa Desa Wisata Namu kini terpampang jelas namanya di kancah pariwisata nasional, nama Desa Namu sudah menjadi buah bibir masyarakat nusantara atas prestasi yang diraih,” kata Nizar, Sabtu (6/12/2025).
Menurut Nizar, apresiasi dari Kementerian Pariwisata ini merupakan bentuk pengakuan dan keseriusan dalam pengelolaan kepariwisataan berbasis alam. Ia melihat proses perjalanan dan pola pikir masyarakat setempat sudah fokus pada upaya menjaga lingkungan demi keberlanjutan pariwisata mereka.
Nizar menyimpulkan bahwa satu-satunya kekuatan dan potensi utama Desa Wisata Namu adalah alamnya. Oleh karena itu, ia menyerukan peringatan keras agar tidak ada pihak yang berniat merusak lingkungan Namu demi kepentingan apapun.
“Jadi saya menarik satu kesimpulan: Jangan lagi ada niat atau keinginan dari siapapun untuk rusaki alam Namu demi kepentingan apapun,” tegasnya.
Ia mengambil hikmah dari bencana yang terjadi di Aceh dan Sumatera sebagai contoh “kemarahan alam yang diusik kelestariannya.” Nizar berharap masyarakat Namu dapat mengambil sikap mulia dengan mencegah dan menjaga kelestarian ciptaan.
“Sejauh apapun berbicara pariwisata di desa Namu, selama alamnya dirusaki, maka selesailah pembahasan pariwisata di desa Namu,” tambahnya.
Saat ini, Desa Namu telah membentengi diri dengan berbagai aturan dan batasan terkait lingkungan dan pariwisata, yang telah dirumuskan bersama melalui musyawarah antara masyarakat, aparat desa, dan pengelola kawasan wisata.
“Pergerakan Pariwisata di Desa Namu semua memiliki payung hukum jelas, punya legalitas, sehingga menjadi dasar mereka untuk bergerak masif dalam dunia kepariwisataan,” pungkasnya.
Setelah meraih prestasi nasional ini, sejumlah program pariwisata berkelanjutan akan segera dilanjutkan di Desa Wisata Namu.










