TIRAWUTA, CORONGSULTRA.COM –
Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mempunyai potensi yang cukup besar untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim masih mengandalkan pertanian dan perkebunan dalam menunjang perekonomian daerah.
Di bidang pertanian khususnya persawahan di Kabupaten Kotim, pada tahun 2022 ada 27.861 hektare sawah dengan luas panen 27.154 hektare dan total produksi 13.011 ton gabah kering/giling.
Dengan potensi sebesar itu menarik perhatian Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) datang langsung di Koltim melakukan panen raya padi seluas 4.000 hektare bersama para petani yang ada di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Ladongi tahun 2022 lalu.
Pengembangan sektor persawahan yang dilakukan Bupati Koltim Abdul Azis bersama jajarannya serta petani diapresiasi Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi.
Gubernur menyampaikan pada 2021 lahan padi yang dipanen di Sultra seluas 127.517 hektare dengan produksi sebesar 530.029 ton atau rata-rata produktivitas 4,16 ton per hektare gabah kering giling.
Dari luas panen tersebut kata Gubernur, Kabupaten Koltim menyumbang 19.336 hektare dengan produksi 87.981 ton atau 15,15 persen dari total luas panen dan 16,60 persen dari total produksi padi di Sultra.
Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Koltim Abdul Azis, SH, MH akan lebih meningkat dengan dukungan sarana Bendungan Ladongi diharapkan dapat mengairi ribuan hektar sawah yang ada di Koltim.
“Kita berharap dengan kehadiran Bendungan Ladongi dapat meningkatkan hasil pertanian yang tadinya hanya menghasilkan beberapa ton dapat menjadi meningkat dua kali lipat,” ujarnya.
Selain Bendungan Ladongi, Abdul Azis perhatian pada infrastruktur saluran irigasi maupun Bendung di Desa yang ada di Koltim. Salah satu contohnya adalah perbaikan Bendung yang jebol, di Desa Tumbudadio Kecamatan Tirawuta.
Masyarakat Desa Tumbudadio menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Abdul Azis. Ucapan ini, mereka sampaikan, atas perhatian dari pemimpin Koltim ini yang telah membantu perbaikan bendung di desa tersebut, diantaranya melalui pengerahan alat berat berupa excavator.
Bendung ini merupakan bangunan krusial khususnya bagi petani sawah, yang sangat mengandalkan pengairan untuk tanaman padi. Karena bendung ini, mengairi sekitar 580 hektar areal persawahan di Desa Tumbudadio ini.
Abdul Azis juga berjanji akan memberikan bantuan sarana prasarana kepada petani agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian.
“Pemda juga terus berusaha, bagaimana bantuan-bantuan dari kementrian terkait, bisa turun ke Kolaka Timur. Sehingga, bisa membantu mengurangi beban masyarakat khususnya petani,” katanya.
Selain sebagai penghasil padi sawah, Kabupaten Koltim juga merupakan salah satu sentra pengembangan sorgum di Sultra, yang mana pada tahun 2021 luas panen 148 hektare dengan produksi 532,8 ton.
Dengan mencermati ketersediaan lahan pertanian di Kabupaten Koltim, maka tanaman Sorgum sangat berpeluang untuk lebih ditingkatkan lagi produksinya, dengan penggunaan teknologi budi daya yang baik di antaranya penggunaan benih unggul bersertifikat dan pemupukan.
Pada sektor perkebunan, Kabupaten Koltim masih didominasi tanaman Kakao dengan luas lahan 57.916 hektare, dengan produksi 18.188 ton, kemudian disusul tanaman Cengkeh, Kelapa, Kopi Robusta, Lada, Pala, dan Sawit.
Pemkab Koltim di bawah kepemimpinan Bupati Abdul Azis pembangunan sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu program penting yang harus dilakukan, terlebih lagi di wilayah Kabupaten Koltim didominasi lahan pertanian dan perkebunan.
Bukan hanya itu saja, sebagian besar penduduk Koltim masih menggantungkan hidup mereka pada kedua sektor tersebut.
REDAKSI