Ikut Terlibat Bahas Batas Maritim,Dalle Efendi Putra Terbaik Koltim Layak Diperhitungkan

TIRAWUTA, CORONGSULTRA.COM – Masih ingat polemik perbatasan perairan laut Blok Ambalat di Laut Sulawesi atau Selat Makassar yang melibatkan Pemerintah Indonesia dan Malaysia? Sekira tahun 2009, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah politik guna meredakan ketegangan tersebut, diantaranya membentuk tim teknis dan di dalam tim itu ada salah satu putra terbaik asli Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yaitu Capt Drs H Dalle Efendi MM M.Mar.

Keterlibatan H. Dalle Efendi dalam pembahasan batas maritim antara Indonedisia dan Malaysia layak dibanggakan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Kepada Corongsultra.com, H.Dalle sapaan akrabnya mengatakan, ketika bekerja di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia. Saat itu dia dipercaya sebagai tim teknis khusus batas maritim perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia khususnya membahas perbatasan di perairan Ambalat.

“Saya ditugaskan oleh Pemerintah untuk segera membangun menara suar di Karang Unarang. Setelah saya bangun, atas nama Pemerintah kemudian ditugaskan sebagai tim teknis Departemen Luar Negeri di era SBY untuk merundingkan batas maritim antara Pulau Sigatan dan Ligatan dengan rambu suar Karang Ungaran di Kalimantan Utara,” ucapnya.

Kemudian secara berturut-turut H. Dalle ditugaskan sebagai tim teknis di perhubungan yang diperbantukan Departemen Luar Negeri dalam perundingan batas maritim di Selat Malaka antara Indonesia dengan Malaysia.

Perbatasan maritim di Selat Singapura, suami Ramlah Lamusu SH ini dilibatkan sebagai tim teknis dalam perundingan Pemerintah Indonesia dengan Singapura.

“Kemudian di perbatasan antara Piliphina Dapau City dengan Sangir Talaut diikutkan untuk membahas batas maritim. Perbatasan Thailand dengan Indonesia khususnya di daerah perbatasan antara 3 negara yang sekarang sedang dipersengketakan di Laut China Selatan,” ujarnya.

Selanjutnya dia juga diperbantukan di tim delegasi Pemerintah Indonesia dalam perundingan batas wilayah darat dan laut satu negara yang baru dimerdekakan di kawasan Papua Nugini dan Timur Timor, dan Papua ada satu pulau antara Indonesia, kawasan pasifik dan antara Australia dengan Indonesia di Selat Timor.

“Semua kegiatan-kegiatan itu saya selalu ikut, kita juga perlu bangga satu-satunya dari Kolaka Timur bisa ikut terlibat dalam perundingan internasional,” pungkasnya.

Salah satu puncak kinerja H. Dalle sebagai seorang aparatur negara diapresiasi oleh Presiden dengan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dari Presiden RI.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *