KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 tahun 2025, yang diadakan di salah satu hotel di Kota Kendari, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Kerua Umum (Ketum) Golkar Bahlil Lahadalia, Sekjen dan pengurus DPP Golkar, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, Ketua DPD Golkar Sultra H. Herry Asiku, Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota serta pengurus dan anggota partai Golkar.
Ketua Panitia Musda Golkar, Abu Hasan dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini berlangsung satu hari. Kendati cuma sehari, dia berharap mudah-mudahan tidak mengurangi kualitas Musda yang salah satu agenda utamannya, memilih calon Ketua Golkar Sultra.
“Karena sesuai arahan dari DPP bahwa Musda Partai Golkar tingkat Provins harus selesai paling lambat bulan Desember 2025,” katanya.
Abu Hasan mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan Musda tahun ini merupakan dukungan semua pihak yang ada mulai dari DPP hingga DPD Golkar Sultra.
“Tanpa dukungan banyak pihak terutama DPP Golkar, Golkar Sultra, dan tokoh senior Golkar, Bapak Ridwan Bae setiap saat selalu memberikan arahan. Kesuksesan Musda ini adalah suksesnya semua pihak dan jika tidak sukses maka itu ketidaksuksan panitia Musda,” ucapnya.
Sementara itu, Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi kepada seluruh jajaran pengurus Golkar menyelenggarakan Musda tahun ini.
Untuk masa depan partai kata Bahlil, Golkar menetapkan target untuk menambah kursi baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun DPR RI. Untuk mencapai target ini, ia menekankan pentingnya konsolidasi total Partai Golkar di seluruh tingkatan struktural dan fungsional, baik secara vertikal maupun horizontal.
“Tidak ada partai di dunia ini, apalagi Indonesia, yang hebat dan survive tanpa melakukan konsolidasi,” tegasnya.
Bahlil menegaskan, Partai Golkar memiliki tradisi dan kemampuan dalam hal konsolidasi, yang terbukti membuat hasil perolehan suaranya kerap lebih tinggi dari hasil survei.
Ia juga menekankan pentingnya doktrin Karya Kekaryaan yang hanya dimiliki oleh Partai Golkar bukan hanya digaungkan tetapi harus diimplementasikan secara nyata oleh pengurus serta kader-kader Golkar mulai dari tingkat pusat, provinsi Kabupaten, Kota hingga desa dan kelurahan.




