KENDARI, CORONGSULTRA.COM — Masyarakat dari wilayah segitiga Tapak Kuda, Kota Kendari, yang didominasi oleh para ibu-ibu dan lansia, mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (5/11/2025).
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta perlindungan dan penyelesaian sengketa tanah yang mereka dari oknum-oknum mafia tanah.
Massa aksi tiba di kantor gubernur dengan harapan dapat bertemu langsung dengan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, dan Wakil Gubernur, Hugua, untuk menyampaikan keluhan mereka.
Namun, kekecewaan melanda para pengunjuk rasa setelah hampir tiga jam menunggu. Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra tidak muncul untuk menemui warga.
Situasi ini memicu reaksi keras dari peserta aksi. Salah seorang ibu-ibu meluapkan emosinya dengan berteriak, “Saya ini pemilih kamu, kenapa kamu tidak menghargai kami, kamu duduk dengan suara kami!”
Warga pun terpaksa pulang tanpa adanya kejelasan atau janji temu, meninggalkan rasa kecewa mendalam.
Tidak hanya itu, massa aksi juga menyampaikan tudingan keras kepada Gubernur Sultra. Mereka menyebut bahwa baju yang dikenakan Gubernur dibeli dengan uang rakyat. Bahkan, tuntutan yang lebih serius dialamatkan kepada aparat penegak hukum agar segera memeriksa dugaan kepemilikan tambang ilegal yang melibatkan Gubernur dan kroni-kroninya.
Koordinator aksi unjuk rasa, Mail, menegaskan kekecewaan tersebut dengan ancaman akan meningkatkan jumlah massa di aksi berikutnya.
“Kami akan turun dengan massa lebih banyak lagi,” kata Mail dengan nada tegas.







