Kadis Kepora Trio Prasetio Prahasto: Perda Keolahragaan Bukti Keseriusan Pemprov dan DPRD Bangun Prestasi Olahraga di Sultra

KENDARI, CORONGSULTRA.COM – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kepora) Sulawesi Tenggara (Sultra) Trio Prasetio Prahasto mengapresiasi hadirnya Peraturan daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Keolahragaan.

Hal tersebut dia sampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi Perda (Sosper) yang dilaksanakan oleh Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh di salah satu kedai di Kota Kendari, Minggu (5/3/2023) siang.

Menurut Trio, terbitnya Perda nomor 6 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan menjadi payung hukum untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra serta stakeholder terkait dalam rangka pengembangan dan peningkatan olahraga di Bumi Anoa.

Di kesempatan itu, Trio mengatakan bahwa organisasi induk olahraga di Sultra bukan hanya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terapi juga ada Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sultra.

“KORMI Sultra diketuai oleh Wakil Gubernur Lukman Abunawas. Ada juga National Paralympic Committe (NPC) untuk penyandang disabilitas, pengurusnya sudah ada di tingkat provinsi,” kata Trio.

Trio berujar, Perda ini menampung aspirasi para atlet difabel. Mereka mendapat perlakuan yang sama untuk bisa berprestasi membawa nama baik Provinsi Sultra.

“Mereka punya hak untuk mempertanyakan tentang pembinaan olahraga bagi penyandang disabilitas,” ujar Trio.

Dia menambahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah meluncurkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dan Pemprov Sultra turut terlibat mengembangkan 14 cabang olahraga (Cabor) yang masuk dalam DBON dan Perda tersebut.

“Jadi tiap provinsi ataupun kabupaten/ kota harus intens mencari bibit-bibit atlet dalam rangka pembinaan prestasi olahraga,” kata Trio.

Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan, pengembangan cabor di Sultra harus terus dilakukan untuk melahirkan calon-calon atlet unggulan untuk nantinya dibina sehingga bisa berprestasi di level provinsi, nasional hingga internasional.

“Sebenarnya setiap kabupaten dan kota ada cabor unggulan. Harusnya ada porsinya lebih besar mulai dari pembinaan hingga pendanaa,” katanya.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *